[CERPEN] Kereta Api Terakhir

Sebuah cerpen untuk kekasihku yang berada disana..

Malam yang dingin menyelimuti diriku...

Perkenalkan namaku adalah Daniel.  Aku adalah seorang mahasiswa semester 4 di salah satu Universitas di Jakarta dan karena Aku adalah anggota BEM, maka secara otomatis hampir semua cewek berada di dekatku.  Namun ada satu yang membuatku penasaran, seorang wanita yang selalu menyendiri menjauhi keramaian kampus dan sangat tertutup dibandingkan teman-temanku lainnya.

" Hai, Kamu namanya siapa ? ". Tanyaku secara sopan.

Namun belum juga Aku memperkenalkan lebih jauh, dia malah mengacuhkanku dan berjalan menuju perpustakaan dengan wajah tertunduk.  Sontak Aku yang belum pernah melihat hal ini menjadi merinding dan sebuah Creepypasta yang baru kubaca semalam terbawa ke pikiranku.

" Ah, paling cuma firasaku aja lagipula Generasi Millenial kaya Aku mana percaya sama Hantu ataupun Creepypasta.   "

Hari berganti dengan hari Aku melihat Dia dengan tatapan mata yang tajam, karena mungkin penasaran akan sosok wanita tersebut apakah mungkin Dia memiliki wajah terjelek di dunia ?.  Tapi kali ini aku tak akan menyerah, setelah acara BEM selesai aku membuntutinya menuju Stasiun walaupun rumahku sangat dekat dengan Kampusku.

" Hmm...Dia pengen kemana ya ? Apa dia gak ngeri jalan sendirian di Stasiun ?  ".  Firasatku mengatakan jangan pergi bersama dengan wanita itu tapi rasa penasaranku membuatku tetap mengikuti cewek itu sampai dengan kereta datang menuju Jakarta.

Cewek itu naik namun anehnya derap langkah kaki sama sekali tak terdengar olehku, namun Aku tetap Positive Thinking.  Mungkin saja itu cuma firasatku akibat membaca semalam, Kereta ini kudengar adalah Kereta Terakhir menuju Jakarta dan setelah itu tak akan ada kereta lagi sampai menjelang pagi.

" Aduh, ngapain Aku ikut cewek ini ya ? kalo Aku ke Jakarta bisa apa..Duitnya juga udah Kanker nih ! ".

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Aku melihat kanan-kiri namun terkejut bercampur merinding, sebuah sosok wanita berada disampingku padahal Dia berada di gerbong 7 sedangkan Aku berada di gerbong 3.  Dengan takut aku mulai menanyakan kepadanya.

" Mmmmm.....Nam..nam..Nama kamu siapa ? ".

" Aku namanya Jane Elizabeth. " jawab Dia dengan datar.

" Kamu emang tinggal di Jakarta ya ? kenapa gak nginap di asrama aja?" kataku dengan nyali tinggal 1/4 lagi.

Dia tak bergeming, namun dari balik sakunya Dia mengeluarkan sebuah kertas dan memohon kepadaku jika aku telah sampai di Jakarta tolong berikan kepada keluarganya. Kereta berhenti di Stasiun Gambir di mana keramaian masih terlihat, namun aku segera memanggil taksi dan memberi alamat ke supirnya padahal aku tak tahu bahwa letak alamat ini di mana.

Sesampainya disana, seorang perempuan setengah baya mendekatiku sambil terheran-heran dan melihatku sinis.  Aku dengan tatapan sinis juga memberi kertas pemberiannya ke Ibu tersebut, namun sang Ibu langsung menangis dan mengatakan bahwa Dia telah meninggal 7 hari yang lalu akibat Kanker Otak. Lalu Aku Membaca surat tersebut dan terkejut.

Dear Mom,

Aku tahu kok, bahwa mama menangisi kepergianku tapi janji ya jangan nangis lagi.  Soalnya Jane udah ikhlas kok meninggal dengan tenang semoga mama dan adik bahagia ya.

Aku sontak pingsan dan tak ingat lagi kejadian itu, namun tersiar berita bahwa Jane Elizabeth mahasiswi dari UI meninggal akibat Kanker Otak sedangkan dia berada di Unpad?

Rafli Ramdani Photo Writer Rafli Ramdani

- menahan tuk mendengar, menulis tuk berkata -

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya