Gadis di Tengah Hujan

Ada tanya yang tersisip dalam tetesnya.

Apakah hujan di bulan Desember sama dengan hujan di bulan-bulan yang lain?

Kucoba mencari jawaban atas pertanyaan yang menggelitik di otakku. Kurentangkan payung merah muda untuk menaungi diriku dari basahnya rintik-rintik hujan. Kucoba berjalan sendirian di tengah hujan. Dinginnya udara tak lagi kuhiraukan. Bau khas hujan tercium olehku. Inikah hujan di bulan Desember?

Kurentangkan tanganku untuk merasakan air yang turun ke muka bumi. Dinginnya meresap ke dalam pori-pori kulitku. Tapi kenapa tak mampu menggapai hatiku?

Dingin. Sepi. Beginikah hujan di bulan Desember?

Kulihat sekitarku. Jalanan basah dengan sepi pejalan. Daun-daun hijau terlihat segar terkena air hujan. Awan-awan hitam masih mengambil alih langit. Pejalan kaki sibuk melindungi dirinya dari air hujan. Pengendara kendaraan berbalap-balap ria seakan hujan hal yang ditakuti.

Akhirnya kutemukan jawaban atas pertanyaanku. Sama. Tapi kenapa aku merasa ada yang beda?

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Pertanyaan lain muncul lagi dibenakku.

Kenapa aku merasa hampa di tengah hujan bulan Desember?

Kulanjutkan perjalanan untuk mencari jawaban atas pertanyaanku yang baru. Kulihat sekelompok remaja putri duduk di warung sambil bersenda gurau. Sesekali mereka menyeruput teh hangat yang tentunya akan menghangatkan tubuh dari dinginnya hujan. Aku memutuskan untuk singgah. Kupesan segelas teh hangat untuk menghangatkan tubuhku. Aku menyesap teh itu hingga tak tertinggal setetes pun. Memang hangat tapi kenapa aku masih merasa kedinginan?

Kulanjutkan kembali perjalananku. Sekelompok anak kecil tak berbaju berkejar-kejar ria sambil menyipratkan kubangan air. Tawa mereka pecah di tengah hujan. Riang tanpa beban. Kuperhatikan mereka. Kenapa mereka begitu bahagia di tengah hujan?

Pertanyaan-pertanyaan terus bermunculan dibenakku. Kulanjutkan lagi perjalananku. Berharap menemukan jawaban yang dapat memuaskan pertanyaan-pertanyaanku. Kulihat di sebuah rumah. Seorang pria dan wanita paruh baya ditemani dengan seorang anak muda sedang berbincang. Sesekali tawa mereka mengiringi perbincangan mereka. Kenapa mereka tidak merasa kedinginan?

Kuputuskan untuk menghentikan perjalananku. Perjalanan yang kulakukan tak membuahkan hasil. Jawaban yang kucari tak mampu kutemukan. Hanya menimbulkan semakin banyak pertanyaan yang tak berjawaban. Dan pada akhirnya benakku memunculkan pertanyaan lain.

Adakah yang mampu menjawab pertanyaanku?***

thesept universe Photo Writer thesept universe

Instagram : @_____sept_____

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya