[CERPEN] Biar Aku Mencintai Malam

Aku menyaksikan wajahmu dari bintang-bintang di langit hitam

 

Ini bukan perkara bijak, sesungguhnya. Ini ketidakberdayaan, ketika kau mencintai seseorang dan harus merelakannya. Jadi berhentilah menganggapku, agung. Sungguh, aku tidak demikian adanya.

Aku tersiksa!

***

Malam hening, ketika batang-batang lilin menyala lemah, memancarkan cahaya kuning pucat, dan kau mendapati diri, sendirian.

Aku menyaksikan wajahmu dari bintang-bintang di langit hitam, seumpama para dewi malam melayang merajut binar-binar cahaya yang gemerlapan. Salah satunya, bersinarkan wajahmu yang dulu sempat memesonaku, atau ini rasa kangen akan hadirmu yang kini pupus.

Selembar ingatan masih kusimpan dalam kenangan, sejumput kecupan pernah singgah, membekaskan perasaan hangat menggelora.

Dua kursi menghadap ujung meja ini, salah satunya kosong kini. Di sudut lainnya, aku yang tengah duduk mengenakan gaun terindah serupa malam berhiaskan segala kemegahannya, bertahta pada bulan bersemu perak, dingin dan beku, dihembus bayu, bersenandung merdu.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Aku pernah kehilangan cinta, dan mungkin akan kehilangan sekali lagi, setelah mencoba meraih dan meraihnya kembali. Cinta serupa musim yang silih berganti, adakala hangat di musim kemarau, atau demikian dingin menghujan di musim berikutnya.

Jadi, aku akan berhenti merajuk. "Malam ini, aku kangen sama kamu."

Siapa? "Entah, siapapun kamu..." Karena setelah malam ini, tentu akan ada malam-malam berikutnya dan berikutnya.

Biar aku mencintai malam dan terjaga di saat-saatnya. Barangkali ketika matahari terbit dan aku berdiri di bawah naungan teriknya, diri ini tak ubah zombie yang berjalan setengah mati atau terpulas seutuhnya.

Biar aku mencintai malam, yang setia menyemarakan kesendirianku bersama gemerlap bintang, dan sapuan cahaya bulan bersemu perak, merangkul mesra.

 

Biar aku mencintai malam, dan kesunyian ini sepertinya…. menentramkan.***

 

 

Regan Farma Photo Writer Regan Farma

life is journal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya