[CERPEN] Rintik Hujan dan Bau Tanah Basah

Aku takut aku kecanduan. Tapi sepertinya sudah...

Entah berapa kali aku mengatakan ke orang-orang di sekitarku kalau aku sangat suka bau tanah basah yang baru saja tersiram air hujan. Baunya sangat alami. Dan membuatku tenang.

Aku jadi ingat dengan seseorang yang juga suka bau tanah basah itu.

"Biasa aja dong menghirupnya. Bagi-bagilah denganku," katanya.

Aku yang sedang menikmati aroma tanah itu langsung terusik. Kutekuk mukaku sambil memandang cowok berkulit gelap dengan tubuh yang kurus itu.

"Hmm baunya nikmat ya. Aku takut kecanduan. Tapi sepertinya sudah. Hehe."

Aku diam saja tanpa menanggapi cowok itu. Sebetulnya, aku kenal cowok ini. Cowok yang pernah satu sekolah denganku dulu. Tapi kami tak pernah sekelas.

"Jangan jutek begitu. Biar saja langit yang mendung. Wajahmu jangan," katanya seraya melirik wajahku.

Perlahan aku melunak. Yaah betul juga. Apa salah dia sehingga mendapat perlakuan buruk dariku. Aku tersenyum sebagai tanda permintaan maaf.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Kau tahu, aku suka denganmu dari caramu memperhatikan alam. Caramu menikmati rintik hujan dan juga bau tanahnya yang basah. Mantanku dulu benci sekali dengan hujan karena khawatir riasannya luntur. Ah dasar wanita."

Aku menunduk. Seistimewa itukah aku?

"Aku pikir aku adalah cewek paling aneh. Enggak ada yang paham dengan kebiasaanku memperhatikan hujan dan bau tanah basah. Baru kamu...," aku terhenti.

"Ya?" Cowok itu memperhatikanku sambil memiringkan kepalanya.

"Baru kamu yang suka aku karena kebiasaan anehku ini."

Kami saling bertatapan dan tersenyum. Tak ada lagi kata terucap. Karena kami paham apa yang ada dipikiran kami walau kami tak mengatakannya...

 

-Catatan kecil di penghujung sore yang basah-

 

Niken Ari Photo Verified Writer Niken Ari

Full time writer & part-time student.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya