[CERPEN] Terkadang Kenyamanan Dapat Menjadi Sesuatu yang Dapat Direlakan

Karena kita tak pernah tau arti dari nyaman itu sendiri

Setiap orang merupakan tokoh utama dihidupnya. Aku pun begitu, menjadi tokoh utama dihidupku sendiri.

Bagiku setiap orang memiliki seseorang yang ketika ia menggenggam tangannya akan terasa nyaman dan hangat. Seakan ketika genggaman itu terlepas, kau akan kehilangan sesuatu. Seseorang itu seakan selalu mengerti apa yang kau pikirkan dan kau risaukan tanpa kau mengatakannya. Dan kau akan berusaha menjadi dirimu sendiri yang lebih baik demi dirinya.

Kau dan seseorang itu akan mudah sekali untuk menertawakan sesuatu dan berbicara omong kosong tanpa henti dan tak kenal waktu. Dia akan selalu membuatmu nyaman setiap kali kau bersamanya. Akan tetapi kita tidak pernah tahu, ketika kita merasa nyaman apakah seseorang itu juga merasa nyaman. Hal itu akan selalu membuatmu bertanya-tanya ketika kau tak lagi bersamanya, dan membuatmu takut untuk tak lagi bersamanya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Dalam hal tersebut, aku sebagai tokoh utama disitu memilih untuk pergi. Mungkin bisa disebut melarikan diri. Mungkin aku terlalu pengecut untuk menghadapi kenyamanan yang ada, aku terlalu takut untuk kehilangan kenyamanan itu. Aku terlalu takut, bahwa kenyamanan itu sangatlah dipaksakan sehingga aku memilih pergi dan merelakannya. Sesekali aku menyapanya dan menanyakan kabarnya. Mungkin aku terlihat bodoh ketika melakukan hal itu.Tapi tak apa, aku hanya ingin mengetahui keadaannya saja, tanpa ada maksud lain. Aku melihatnya sedang melakukan kesibukan seperti dahulu, ya, tak ada yang berubah, hanya aku tak lagi menjadi bagian dari kesibukannya.

Terkadang aku berpikir, aku telah salah mengambil langkah untuk pergi dari kehidupannya. Tetapi, aku tak menyesalinya. Aku tetap akan melakukan hal yang sama jika aku kembali ke masa lalu. Aku akan merelakannya, agar dia dapat mencari kenyamanannya sendiri. Tanpa perlu ada aku di sekitarnya. Dan aku juga akan berusaha mencari kenyamananku sendiri. Tanpa perlu ada genggaman tangannya.

 

fajry mazamy Photo Writer fajry mazamy

Pergi adalah alasan kita kembali

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya