[PUISI] Bulan-bulanan Bulan
Asmara tak kunjung reda, rindu berujung pilu
Pexels/luizclas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perasaan ini begitu dalam,
walau aku tahu tak mungkin tersampaikan
setinggi langit sedalam lautan
Aku hanyalah pujangga hina
yang hanya mampu mencintai, tak mampu memiliki
Aku hanyalah pujangga hina
yang pernah berkaca, walau membuat mataku berkaca-kaca
hingga asmara tak kunjung reda, rindu selalu berujung pilu
Kau bagai awan yang menawan, aku bagai angin yang tertawan
Aku rela menjadi bulan-bulanan bulan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All