[PUISI] Bulan-bulanan Bulan

Asmara tak kunjung reda, rindu berujung pilu

 

Perasaan ini begitu dalam,

walau aku tahu tak mungkin tersampaikan

setinggi langit sedalam lautan

Aku hanyalah pujangga hina

yang hanya mampu mencintai, tak mampu memiliki

Aku hanyalah pujangga hina

yang pernah berkaca, walau membuat mataku berkaca-kaca

hingga asmara tak kunjung reda, rindu selalu berujung pilu

Kau bagai awan yang menawan, aku bagai angin yang tertawan

Aku rela menjadi bulan-bulanan bulan

 

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Muram durja Photo Writer Muram durja

world without word just "L"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya