[PUISI] Rindu Tak Terbalas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Subuhpun berlalu,…. tapi mata ini berontak enggan juga mangatup walau sejenak.
Mungkin ini olah kerja otak yg terus berfikir.
Berfikir?......., Iya berfikir…
Berfikir untuk sejenak mengenang masa lalu,
Masa yg membuat hati ini berlumuran darah kasih dan cinta.
Mungkin sudah terlalu lama telinga ini tak mendengar tawamu,
Sehingga hidup ini terasa gersang, sangat gersang.
Bak tanah yang merindukan turunnya hujan, atau bahkan hanya sekadar tetesan embun
Mungkin sudah terlalu lama mata ini tak melihat senyummu,
Senyum yang membuat hati ini menolak untuk bersedih,
Dan juga hidup yang tak memiliki alasan untuk mengangis,.
Sudahlah! Biarlah tawa dan senyummu terpenjarakan dalam pikiranku,
Agar rindu ini mudah untuk mendatangimu,
Sudahlah! Biar tawa dan senyummu terpenjarakan dalam hatiku,
agar hati ini punya alasan tuk terus mencintamu….
Walau hati ini tau rembulan tak pernah mau membalas rindunya pungguk..
Tapi hati ini tak kan pernah berduka,,,,
karena ia tau mentari selalu berkenan menitip salam rinduku…
walau itu hanya personfikasi belaka..
“Puisipuisiku berlari dalam hujan menuju rindu paling deras; kamu”. Helvy Tiana Rosa
Malang, 8 April 2017
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.