[PUISI] Muslihat

Aku, Kau, dia serta pahala dan dosa bersaksi pada sang Pencipta

 

Setahun Silam tatkala turun hujan
Tragedi datang tak kenal kasihan

Jarum jam menunjukkan pagi satu dua puluh

Dalam gemuyur  hujan panggil dia pelayan
Terlintas pikiran akan suatu perencanaan

Bersama pengawal yang selalu siap sedia, laksanakan kerja, dan menyelinap
sekali beraksi menuai hasil, dua kali beraksi halus tersilap

Berkali-kali sudah serasa curiga, rahat sejenak hapus luka
Dengan siasat tugas penjaga usai sebelum subuh

Pekan kedua kau melirik lanjutkan aksi
Bersama penjaga yang siap menemani
Dalam hening kau pantau situasi
Saat genting lancarkan aksi persekusi

Tertidur pulas aku yang dimangsa
Terbangun pula kau tertuduh berdusta
Didepan filsafat kau lihai bercakap
Didepan masyarakat sumpah yang kau ucap

Dan kini muslihat dan penasihat, bersigat cari kerabat harap rabat
Dinunia kalian dapat mengelak, sumpah serakah kalian jilat

Dua anak gadis yang tak mengetahui
Terperangkap dengan perbuatan pemain sulap lihai dalam bertatap

Bimbang tatkala sukar, berdosa tatkala sadar

 

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

R' Photo Verified Writer R'

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya