[PUISI] Kusurati Sepi

Kerinduanku akan sepi yang semakin menjadi

Kusibak tirai senja bersama kekalutan jingga yang berkejaran dilecut sang arana

Pada pejalan sepi yang meniti pematang senja, "Apakah masih tersisa jingga di lingkar bianglala...?"

Pada kincir yang bermain di tepi semilir angin, aku menyambangi untuk mencari sesobek cita nila yang kau bubuhi tanda hati

Tapi... yang kuhadapi hanya sebutir sepi yang terus menggelinding, tanpa henti di poros imaji tak berpenghuni

Ahhh...,
Di hunian waktu yang bisu telah kusurati sepi dan kukirim dalam sampul rindu berperangko merah hatiku, "Sepi, rengkuhlah aku dalam gemuruh bisu hatimu. Izinkan kulelap sampai langit meneteskan peluh di ubun ubun subuh dan ruh membasuh, teduh."

...kerinduanku akan sepi yang semakin menjadi

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

reska pauzi Photo Writer reska pauzi

Kutuliskan kenangan tentang caraku menemukan dirimu Tentang apa yang membuatku mudah berikan hatiku padamu.. Aku pernah berpikir tentang hidupku tanpa ada dirimu Dapatkah lebih indah dari yang kujalani sampai kini..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya