Tentang Aku, Kau dan Hujan

Kukutuk hujan agar jatuh sejatuh-jatuhnya, agar patah tulang airnya, agar hilang kenangan tentang kita...

Ku cinta hujan,

Awalnya...

Karena sejuknya

Denting rintik yang menggugah jiwa

Juga wajah sendu itu...

Ku rayu hujan

Dulu,

Selalu...

Untuk singgah lebih lama

Agar waktu mau mengalah

Dan mulai berjalan pincang

 

Tapi Kala itu,

Wajah sendumu,

Tiap kata yang menusuk itu,

Sejenak membungkamku...

 

Akhirnya,

Kutarik kesimpulan

"Kubenci hujan"...

 

Sekali lagi ku kutuk hujan

Dengan segala momen yang terbayang

Mencekikku

Dengan memori memori hampa
 

Ku harap dia selalu terjatuh

Sejatuh-jatuhnya

Hingga patah sampai tulang-tulang airnya

Hingga rontok kenangan menyesakkan itu

Hingga hilang semuanya

Hingga...

 

Ah sudahlah!

Aku menyerah!

Akalku hilang sudah!

Kuhela nafas lagi

Hujan

Kupinta hujan

Tenggelamkanku

Dalam segala ingatan manis

Tentang aku,

Tentang kau,

Dan tentang hujan...

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rahmania Nurdhini Photo Writer Rahmania Nurdhini

An Eccedentesiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya