[PUISI] Terlalu Sederhana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin terlalu sederhana
Bila ku ambil matahari lalu ku selipkan pada saku
Mungkin terlalu sederhana
Bila ku ambil bulan sebagai pengganti lampu rumahku di malam hari
Tidak sesederhana itu,
:
Selamat kepada para pekerja paling diremehkan, tapi paling pertama aku muliakan
Terlalu naïf, bila aku bahagia
Terlalu sadis, bila aku asik dengan ibadahku
Sementara di bawah mereka bertaruh, keringatnya sampai deras mengalir sampai tak tentu hulunya
Sungguh tidak adil bagiku
Mataharipun terkesan jahat pada mereka, seperti dahaga tak punya daya selain meronta, tak punya daya selain melata
Namun, bukan berarti aku benci matahari, bukan salah matahari, bukan pula salah mereka
Bukankah tugas matahari memang memberi terang dan panas, tinggal bagaimana cara kita berteduh lalu mencari kesejukan
Siapakah mereka?
Mungkinkah mereka haus?
Mungkinkah mereka butuh minum?
Ingat, air saja tidak cukup, dahaga bagi mereka bukan sekedar air
Tapi tanah.
Setidaknya tanah mereka tidak kita renggut
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.