[Puisi]: Kembalilah, Puan...

Ketika rindu membuahkan derita yang tak kunjung usai. Duhai peraduan, kembalilah..

 

Akan kuceritakan sedikit tentang rindu

Sebuah perkara yang tak kunjung selesai,

Meskipun hikayat cinta kita telah usai

Karena perihal rindu ini cukup syahdu

Meskipun peraduan itu tak lagi bersinar di hatiku

 

Engkau pantas berbangga, puan..

Kehadiranmu sempat mewarnai dunia pemuda ini

Ia yang menamakan dirinya Tuan Tujuh

Yang saat ini berpeluh dalam melantangkan keluh

Karena kau yang pergi tanpa pesan

Meninggalkan kesan layaknya luka menahun

 

Namun,

kau tak bisa dipersalahkan

Karena kepergianmu adalah kesalahanku

Yang tak mampu mengurai cinta dengan benar

Membiarkan ego membelenggu hati yang lemah ini

 

Hingga saat ini..,

Tembang penyesalan masih berdendang dengan lantang

Tak peduli dengan bathin yang semakin terkikis

Karena rindu tanpa peraduan yang terus mengiris dengan bengis

 

Ini sungguh kejam..

Namun tiada siapapun  yang patut dipersalahkan

Melainkan diri yang bodoh dan nista ini

Bodoh ketika membuat kau pergi tanpa pesan,

Nista ketika merindu dengan kau yang tak berkesan

 

Aku tahu, puan..

Hikayat cinta kita telah usai dan langsai

Karena bagimu, tiada lagi hutang cinta yang  harus dipenuhi

Namun, sudilah kita engkau berlapang hati berbesar jiwa

Melihat diriku yang begitu memelas saat mengemban derita

Perihal rindu akan dirimu yang tak kunjung hilang

Perihal gejolak cinta kepada dirimu yang tak kunjung padam

 

Kembalilah, puan..

Karena tempatmu masih tak tersingkirkan

Aku tahu, kau masih melalang buana dalam pencarian hidup

Namun, sudah saatnya ku pertegaskan

Bahwa rindu dan cinta semakin lantang memanggilmu

Untuk pulang dan menetap dalam keharibaan

 

Kembalilah..

Karen rindu sudah cukup membuat cinta ini menderita

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Aliman Shahmi Photo Writer Mohammad Aliman Shahmi

Seorang anak bujang yang tengah berusaha untuk bertaubat demi pengokohan prinsip yang senantiasa digoyahkan oleh perubahan zaman.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya