[PUISI] Ritual Gerhana Qulub

Sekonyong-konyong kau berjalan, “ambillah semua cahaya malam itu.”

Ritual gerhana qulub

Berikutnya kau sampaikan kabar tentang anak di ujung penyiksaan tuan. Lalu melukis bulatan bulan yang sedang murung dalam balutan gerhana. Kau utus tangan-tangan berdosa untuk berdoa.

Sekonyong-konyong kau berjalan, “Ambillah semua cahaya malam itu.”

Berikutnya kau bersujud di tengah tanah lapang tak bertuan. Di kanan kiri nisan-nisan bergelimpangan. Tetesan air mata mengembara. Meluluhkan. “Tidak-tidak.”

Berikutnya kau songsong tubuh lunglai dengan cerita panjang kematian.

Gerhana engkau purnama?

Bulan bergeming

“Tutuplah matamu.

Malam ini gerhana.”

 

Denpasar, 7 agustus 2017

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

kambali zutas Photo Writer kambali zutas

penonton dan penikmat sepak bola dan bulu tangkis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya