[PUISI] Aku, Lalu Luka

Jika aku luka, maka aku ada

 

Padamu jiwa yang merengkuh,

jangan datang berkali-kali,

jangan juga berulang kali,

jika hanya ingin menyakiti.

 

Kau pikir aku siapa?

Kau pikir aku apa?

Aku hanya kayu yang sia-sia,

dipukul-pukul dengan rasa.

Lalu hilang ditelan asa.

 

Aku,

aku,

aku,

lalu luka.

 

Jika aku luka,

maka aku ada.

Merayu-rayu pada angkasa.

Sesekali berdoa pada Yang Maha Kuasa.

Lebih baik, aku mati saja.

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

GN. Jihan Photo Writer GN. Jihan

Mari bertepuk tangan pada pena yang menari!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya