[PUISI] Sebuah Cerita di Batas Senja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menengahi mentari dan rembulan yang berebut tahta
Batas antara terang dan gelap
Memberi warna jingga pada langit cerah
yang akan segera berubah menjadi kelam bersama malam
Di batas senja kita bertemu
Menuliskan sebuah cerita singkat
Sesingkat takdir menjemputmu untuk pulang
Langit senja memberi warna pada cerita kita
Sebelum air mata menjemput rinduku padamu
Melepasmu kembali pada Sang Pencipta
Di batas senja aku menyimpan rasa kehilangan
Meletakkan setiap kenangan yang kita rangkai bersama
Walau pagi datang aku duduk bersama mentari
dan keika malam datang membawa iringan bintang bersama bulan
Tetap saja aku selalu menantikan senja
Jingga menjadi tempat kita bernaung dalam kenangan
Di batas senja kau tertawa
Di batas senja kau menangis
Di batas senja kau menahan rasa sakit
saat takdir menjemput malam
Seketika jantungmu berhenti berdetak
Tapi bukan bulan yang menjadi saksi kepergianmu
Kau memilih mentari yang menjemput takdirmu
Ketika napasmu pun berhenti berhembus, seiring dengan jantung yang tak lagi berdetak
Kau mengisyaratkan agar aku bernaung pada sinar mentari
Jangan bersembunyi di batas senja bersama kenangan
Ini perhentianmu
Mengakhiri cerita sekilas dalam naungan senja
Menyisakan kenangan untukku yang masih melanjutkan hidup dibawah mentari.
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.