[PUISI] Beribu Panah

Hanya panah itu, yang tak mampu ku tahan...

Satu panah menusukku

Bila aku bertanya

Kenapa panah ini melukaiku

Akan datang sepuluh panah padaku

 

Diam lebih baik

Menahan perih satu panah

Satu panah

Satu panah kemudian

Hingga beribu panah

Menusuk

Melukai

Berdarah-darah di tubuhku

 

Menahan hingga nanti

Daun terakhir jatuh

Sampai saat  panah itu

Mampu merubuhkan

Kekarku

Panah terbaik

Panah dari Sang Kuasa

Hanya panah itu

Yang tak kan mampu kutahan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Husnatul Hasnah Photo Writer Husnatul Hasnah

Menulis adalah hobi saya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya