[Puisi] Syukurlah Ada Natal

Natal adalah waktu untuk kembali pulang

Ketika kepala menjadi panas dan hati menjadi dingin

Aku teringat pada kehangatan di kampung masa kecilku

Pada lagu-lagu yang mengaluni lorong kesepian hati dan kesuntukan pikiran

Syukurlah, ada natal.

 

Musim berganti dan kalender berada pada lembaran terakhirnya

Aku tiba pada kenangan yang memudar dan hampir terlupakan

Musim ini adalah musim kita

Setelah aku mengarungi gunung kesibukan dan lembah tekanan di sepanjang tahun

Aku akhirnya bisa kembali pulang pada kedamaian

Syukurlah, ada natal.

 

Apakah engkau memerhatikan anak kecil yang menari kegirangan,

Dan kakek-nenek yang duduk pada kursi goyangnya di pinggir jalanan

Serta kerabat yang menyiapkan kopi dan teh di teras

Saat-saat dimana mereka menanti kepulangan kita?

Syukurlah, ada natal.
 

Kau dan aku sudah lelah dan letih,

Sekarang kita bisa beristirahat sejenak dari kejenuhan hidup

Dan bersandar kembali pada kepolosan dari keyakinan kita

Syukurlah, ada natal.

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Hatta Halimas Photo Writer Hatta Halimas

Penulis, pecinta sastra, aktivis disabilitas, penjunjung nasional

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya