[PUISI] Selembar Tiket Kereta yang Hilang

Kadang aku melihat, kenangan

Waktu menjadi siang yang padam berbulan-bulan.

Menggenang seperti kenangan yang

dilepaskan jalan pulang.

 

Kadang aku melihat, orang-orang

berkendara. Pergi ke kantor tanpa

membawa kata kerja.

Tergesa, tapi berharap tidak tiba.

 

Kadang aku melihat, kenangan

mengembalikan sesuatu tentang dirinya.

Dengan tanda tanya yang belum sempat terjawab:

 

Apa kabar?

selembar tiket kereta yang hilang

dan perpisahan yang sekali lagi gagal.

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Febri Resky Siregar Photo Writer Febri Resky Siregar

Writer & pekerja seni

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya