[PUISI] Puisi Tanpa Nyawa

Aku impian kosongmu, Yang mematahkan setiap khayal tentang dunia

 

Diksi kental yang melelapkanmu 

Memelukmu, mematikan hatimu

Aku datangi kamarmu

Melalui jendela, menakutimu

 

Aku impian kosongmu

Yang mematahkan setiap khayal tentang dunia

Aku impian terkejammu

Pemenggal setiap leher yang mengeluarkan kata cinta

 

Aku adalah ketidakjelasan

Dari setiap khayalmu yang ingin sekali menyebar undangan

Aku adalah ketidakmampuan

Dari setiap inginmu memiliki segalanya, jutawan lagi dermawan

 

Aku adalah sepatah kata hina

Yang tiada indahnya

Tapi kucoba katakan ini dari jendela

Tataplah aku dari kertas yang menggantung di atasnya

 

Aku puisi tanpa nyawa

Yang kau tulis di waktu senja

Dan menakutimu di malam harinya

Tentang kehidupan dan kisah cinta

 

Aku yang kau tulis tanpa peduli diksi

Menemanimu menangisi hari

Juga si dia dengan segala ketidakpastian

Juga khayal tentangnya yang selalu berujung pada kesepian

 

Kutemani kau tidur malam ini

Meski kau menggantungku dengan benang merah di jendela

Aku tidak melihat ke luar, aku akan melihatmu sepanjang malam ini

Sampai kau bangun dan menyobekku dengan bahagia saat pagi tiba

 

Aku puisi tanpa nyawa

Yang tiada mengenal cinta

Tiada pula estetika

Kecuali bagi mereka yang menyadarinya

 

 

Kamar sepi di waktu senja, 10 Mei 2018, pukul 16.30

 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Achmad Aditya Avery Photo Writer Achmad Aditya Avery

Aku hanyalah orang yang tertidur dalam puisi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya